Pakar feng shui Yulius Fang menjelaskan beberapa hal yang biasanya dihindari oleh masyarakat keturunan Tionghoa selama perayaan tahun baru Imlek, karena dianggap dapat membawa kesialan. "Ini sebenarnya bukan sekadar mitos, melainkan merupakan tradisi budaya Tionghoa yang telah ada sejak lama. Tradisi ini telah dilaksanakan dari generasi ke generasi, sehingga menjadi norma tidak tertulis yang sebaiknya diikuti," ungkap Yulius saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Sabtu (25/1). Yulius menekankan bahwa pada dasarnya, orang-orang ingin memulai tahun baru dengan menghindari segala sesuatu yang dapat mendatangkan keburukan, kesialan, dan ketidakberuntungan. "Secara ideal, masyarakat ingin memulai tahun dengan hal-hal positif untuk keberuntungan sepanjang tahun. Oleh karena itu, segala sesuatunya diupayakan agar baik dan indah. Makanan dan minuman pun harus memiliki rasa yang manis dan lezat," tambahnya. Ia melanjutkan bahwa mematuhi tradisi leluhur merupakan salah satu cara untuk memulai tahun baru dengan baik, sehingga terhindar dari hal-hal buruk. "Aturan tidak tertulis ini dibuat sebagai panduan untuk mencapai keharmonisan dengan niat yang baik," tutup Yulius. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dihindari selama perayaan Imlek menurut tradisi masyarakat Tionghoa. 1. Menyapu Diyakini bahwa Dewa Kemakmuran akan datang pada malam sebelum tahun baru Imlek untuk memberikan berkah ke dalam rumah. Oleh karena itu, menyapu kotoran keluar dianggap dapat mengusir keberuntungan yang telah masuk ke dalam rumah. Pembersihan rumah sebaiknya dilakukan pada hari setelah perayaan Imlek. 2. Memotong atau mencuci rambut atau kuku Dipercaya bahwa keberuntungan yang diberikan kepada seseorang akan hilang jika mereka memotong atau mencuci rambut atau kuku pada hari perayaan tahun baru Imlek. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan kegiatan tersebut satu hari sebelum atau satu hari setelah perayaan Imlek. 3. Berbicara buruk Perayaan tahun baru Imlek adalah waktu yang penuh kebahagiaan, sehingga orang-orang yang merayakannya dianjurkan untuk berbicara tentang hal-hal positif agar berkah baik dapat datang. Berbicara buruk pada saat ini dianggap dapat membawa pertanda ketidakberuntungan untuk tahun yang akan datang. 4. Konflik dengan orang lain Berkonflik dengan orang lain selama perayaan tahun baru Imlek dianggap sebagai pertanda buruk untuk tahun yang akan datang. Emosi yang tidak terkendali dapat menghilangkan keberuntungan, mirip dengan bagaimana api kecil dapat menghanguskan seluruh hutan. Oleh karena itu, selama perayaan Imlek, masyarakat dianjurkan untuk membangun hubungan yang harmonis, bersikap sabar, dan tidak mempermasalahkan hal-hal sepele. 5. Menghindari bubur Karena bubur sering kali diasosiasikan dengan orang yang sedang sakit, masyarakat keturunan Tionghoa disarankan untuk tidak mengonsumsi bubur pada hari perayaan Imlek. Terlebih lagi, terdapat banyak hidangan lezat lainnya yang memiliki makna positif dalam perayaan tahun baru China. Yulius menjelaskan bahwa pada dasarnya, segala sesuatu yang dapat memberikan kesan negatif dan berhubungan dengan ketidakberuntungan sebaiknya dihindari pada hari perayaan Imlek. "Selain itu, ada juga pantangan untuk tidak mengonsumsi obat pada hari Imlek, karena hal itu melambangkan sakit. Namun, bagi kami, jika obat tersebut memang diperlukan dan harus dikonsumsi secara rutin, maka hal itu diperbolehkan," ujar Yulius.