ANTARA/Pixabay

Para Peneliti Saat Ini Mengingatkan Bahwa Beras Merah Memiliki Kandungan Arsenik Karsinogenik Yang Lebih Tinggi Hingga 40 Persen Dibandingkan Dengan Beras Putih. Menurut Laporan Dari Medical Daily Yan

Selasa, 15 Apr 2025

Para peneliti saat ini mengingatkan bahwa beras merah memiliki kandungan arsenik karsinogenik yang lebih tinggi hingga 40 persen dibandingkan dengan beras putih. Menurut laporan dari Medical Daily yang dipublikasikan pada Senin (14/4), tim peneliti dari Universitas Michigan State melakukan studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Risk Analysis, yang menganalisis perbandingan antara beras merah dan beras putih dengan mempertimbangkan faktor biaya, popularitas, manfaat kesehatan, serta potensi risikonya.

Penemuan mereka mengungkapkan risiko tersembunyi yang mengejutkan: beras merah memiliki kandungan arsenik total 24 persen lebih tinggi dan sekitar 40 persen lebih banyak arsenik anorganik (yang diketahui sebagai karsinogen), sehingga menimbulkan kekhawatiran baru mengenai reputasinya sebagai pilihan yang lebih sehat. Dalam analisis komparatif, para peneliti menekankan bahwa beras merah memberikan manfaat nutrisi yang signifikan, termasuk kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang lebih tinggi.

Temuan mereka mengungkapkan bahaya tersembunyi yang mengejutkan: beras merah mengandung 24 persen lebih banyak arsenik total dan sekitar 40 persen lebih banyak arsenik anorganik (karsinogen yang diketahui), sehingga menimbulkan kekhawatiran baru tentang reputasinya sebagai pilihan yang lebih sehat.

Dalam analisis komparatif mereka, para peneliti menyoroti bahwa beras merah menawarkan manfaat nutrisi yang penting, termasuk kadar vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang lebih tinggi.

Di sisi lain, beras putih menawarkan pilihan yang lebih ekonomis dan diterima secara luas, menarik bagi banyak konsumen dari berbagai budaya. Proses pengolahannya menghilangkan sebagian besar lapisan luar yang mengandung arsenik, sehingga menghasilkan kadar arsenik total dan anorganik yang jauh lebih rendah. Namun, proses ini juga mengakibatkan hilangnya nutrisi penting, yang menyebabkan penurunan kadar vitamin, mineral, serat, dan senyawa bermanfaat lainnya jika dibandingkan dengan beras merah.

Para peneliti juga mengamati bahwa anak-anak kecil cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan relatif terhadap berat badan mereka dibandingkan orang dewasa, sehingga konsumsi beras merah pada anak-anak kecil dapat meningkatkan paparan arsenik dari makanan. Mengingat hal ini, mereka merekomendasikan agar orang tua mempertimbangkan untuk mengombinasikan beras merah dan putih dalam pola makan anak-anak guna mengurangi potensi risiko kesehatan sambil tetap memberikan manfaat gizi.

Mengingat kekhawatiran tersebut, disarankan agar orang tua mempertimbangkan untuk mengombinasikan beras merah dan putih dalam diet anak-anak guna mengurangi potensi risiko kesehatan sambil tetap memberikan manfaat gizi. Namun, tidak ada indikasi risiko kesehatan masyarakat yang signifikan bagi populasi umum di Amerika akibat paparan arsenik yang terkait dengan beras. Diperlukan analisis risiko-manfaat untuk mengevaluasi risiko relatif dari paparan arsenik pada beras merah dibandingkan dengan manfaat gizinya, jika dibandingkan dengan beras putih," kesimpulan para peneliti.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.