Kredit Foto: Sucor

Pandu Sjahrir Mengungkapkan Strategi Danantara: Menciptakan ‘Indonesia Inc’ Yang Baru

Sabtu, 15 Mar 2025

Peluncuran Danantara Indonesia yang direncanakan pada awal tahun 2025 merupakan langkah strategis dari pemerintah untuk memperkuat investasi domestik dan menjaga stabilitas nilai Rupiah. Dengan total aset yang mencapai 900 miliar dolar AS, dana kekayaan negara (sovereign wealth fund/SWF) ini memiliki ambisi untuk mengoptimalkan investasi di berbagai sektor, termasuk infrastruktur, energi, manufaktur, dan teknologi. Namun, di balik potensi yang besar ini, tantangan terkait transparansi dan tata kelola menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar.

Dalam diskusi Sucor Spotlight yang berjudul “Danantara: Visi Revolusioner atau Ambisi yang Berlebihan?”, Pandu Sjahrir, CIO Danantara Indonesia, menekankan bahwa dalam periode 1 hingga 5 tahun ke depan, Danantara akan memfokuskan investasinya pada sektor-sektor strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Prioritas utama kami adalah menciptakan ‘Indonesia Inc.’ yang baru dengan tata kelola yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Sebagai holding investasi, Danantara memiliki tanggung jawab untuk melakukan alokasi modal yang optimal serta pemilihan proyek yang teliti,” ungkap Pandu Sjahrir, CIO Danantara Indonesia.

Dari sudut pandang pasar modal, Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas, menilai Danantara sebagai alat yang berpotensi meningkatkan transparansi dan stabilitas pasar. Namun, ia juga menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik agar inisiatif ini dapat berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

“Keberadaan Danantara Indonesia akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pasar modal di Indonesia, terutama dalam hal peningkatan transparansi, diversifikasi aset, dan stabilitas pasar. Namun, tanpa adanya tata kelola yang kokoh, potensi besar ini dapat menjadi tantangan yang serius,” ungkap Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas.

Dalam kerangka kebijakan makroekonomi, Ahmad Mikail, seorang Ekonom dari Sucor Sekuritas, menggarisbawahi upaya pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2025 dan menargetkan pertumbuhan antara 5,5% hingga 6,5% untuk periode 2026 hingga 2030. Strategi yang diandalkan pemerintah mencakup perluasan lahan pertanian, penerapan biodiesel B50, serta penciptaan 5 juta lapangan kerja yang ramah lingkungan.

“Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan strategis guna memperkuat daya beli masyarakat, meningkatkan ketahanan pangan, dan mempercepat produksi energi terbarukan. Apabila dilaksanakan dengan efektif, pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% bukanlah sesuatu yang tidak mungkin,” ungkap Ahmad Mikail, Ekonom Sucor Sekuritas.

Dengan sejumlah kebijakan ini, Danantara Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pendorong utama ekonomi nasional. Namun, keberhasilan tersebut sangat tergantung pada pelaksanaan strategi, tingkat transparansi, dan pengelolaan yang baik.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.