Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan tinjauan terhadap proyek strategis nasional Bali International Hospital (BIH) yang terletak di Sanur, Bali, untuk memastikan kesiapan operasional rumah sakit yang akan segera diresmikan. Proyek yang dikelola oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) ini telah mencapai tahap akhir pembangunan fisik. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa fasilitas kesehatan berstandar internasional telah siap untuk melayani masyarakat. Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menegaskan bahwa BIH merupakan kontribusi nyata perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional. "Kami berkomitmen untuk menjalankan proyek ini dengan kualitas terbaik, efisien, dan tepat waktu. BIH akan menjadi simbol kolaborasi BUMN dalam menyediakan layanan kesehatan unggul di destinasi wisata kelas dunia," ungkap Joko dalam keterangan resmi yang dikutip pada Rabu (23/4/2025). Dalam kunjungan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir didampingi oleh Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dan jajaran direksi dari InJourney, Pertamedika IHC, serta PT Hotel Internasional Sanur Indonesia. Kehadiran para pemimpin BUMN ini mencerminkan dukungan kuat pemerintah terhadap BIH sebagai rumah sakit rujukan utama di Indonesia, serta mendukung transformasi sektor kesehatan dan pariwisata medis nasional. BIH dirancang sebagai rumah sakit modern dengan konsep healing resort, yang mengintegrasikan layanan medis kelas dunia dengan kenyamanan lingkungan alami Bali. Semua fasilitas utama kini telah siap digunakan, termasuk IGD dengan 12 ruang perawatan dan 4 ruang tindakan, serta layanan rawat jalan dan rawat inap dengan total 45 tempat tidur. Selain itu, terdapat 8 kamar bedah, 4 ruang kateterisasi, 18 ruang perawatan intensif, dan 4 ruang NICU. Fasilitas lain yang telah beroperasi mencakup layanan unggulan CONGO: Kardiologi, Onkologi, Neurologi, Gastroenterohepatologi, dan Ortopedi. Terdapat juga layanan khusus lainnya seperti fasilitas gym rehabilitasi yang dirancang untuk pemulihan cedera, terutama bagi para atlet. Sebagai informasi, BIH merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang memberikan kesempatan kepada dokter diaspora, yaitu dokter berkewarganegaraan Indonesia yang berasal dari berbagai negara untuk kembali berpraktik di tanah air. Dalam kunjungannya, Erick bertemu dengan salah satu dokter diaspora yang telah menempuh pendidikan dan bekerja di Jerman selama 24 tahun, dan kini kembali ke Indonesia untuk berpraktik di BIH.