Israel Menghentikan Penerbangan Maskapai AS Setelah Serangan Rudal Houthi

Israel mengecam keras maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) yang menghentikan penerbangan ke Tel Aviv setelah serangan rudal Houthi di bandara Ben Gurion pada akhir pekan lalu.

Israel mengecam maskapai penerbangan Amerika Serikat yang menghentikan layanan ke Tel Aviv setelah serangan rudal Houthi di bandara Ben Gurion pada 4 Mei 2025.

Israel mengkritik keras maskapai penerbangan Amerika Serikat yang menghentikan penerbangan ke Tel Aviv setelah serangan rudal Houthi di bandara Ben Gurion pada akhir pekan. Konsul Jenderal Israel di New York, Ofir Akunis, menyatakan bahwa keputusan tersebut mengirimkan 'pesan yang meresahkan' dan menunjukkan ketidaksolidaritas di antara sekutu. Dia menegaskan pentingnya menunjukkan dukungan di saat-saat sulit dan mengutuk tindakan United Airlines yang membatalkan penerbangan selama seminggu sebagai 'tidak pantas'.

Konsul Jenderal Israel di New York, Ofir Akunis, mengecam maskapai penerbangan Amerika Serikat yang membatalkan penerbangan mereka setelah serangan rudal. Ia menyebut keputusan tersebut sebagai pengiriman 'pesan yang mengkhawatirkan' yang dapat diartikan sebagai bentuk penyerahan kepada Houthi. Akunis menegaskan bahwa jika mereka benar-benar merupakan sekutu, maka solidaritas harus ditunjukkan baik di saat-saat sulit maupun di saat-saat yang lebih baik. Ia secara khusus mengkritik United Airlines, yang ia sebut telah membuat keputusan untuk menghentikan penerbangan selama seminggu sebagai 'tidak pantas', dan menekankan pentingnya respons yang bersatu dan tegas terhadap apa yang ia sebut sebagai 'organisasi teroris'. Dalam waktu 24 jam setelah serangan rudal tersebut, puluhan maskapai penerbangan asing membatalkan penerbangan mereka ke Israel. Ini merupakan kali pertama Israel secara resmi mengakui bahwa rudal dari Yaman telah menghantam dekat bandara Ben Gurion dan secara langsung memengaruhi perjalanan udara.

Tag: Ben Gurion Israel Ofir Akunis Rudal Houthi