Vietjet telah melakukan pemesanan ratusan unit pesawat Airbus sebagai bagian dari strategi ekspansi global maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) yang berasal dari Vietnam. Vietjet memesan 100 pesawat Airbus tipe A321neo, dengan opsi untuk membeli tambahan 50 unit di masa mendatang, dalam acara Lé Bourget Paris Airshow 2025. Selain itu, Vietjet juga meningkatkan kapasitas armadanya dengan menambah 40 mesin Rolls-Royce Trent 7000. Langkah ini adalah kelanjutan dari komitmen Vietjet bulan lalu untuk membeli 20 pesawat A330neo tambahan, sehingga total pesanan pesawat berbadan lebar (wide body) milik Vietjet menjadi 40 unit. Penambahan armada ini akan memungkinkan Vietjet untuk meningkatkan kapasitas pada rute-rute utama di Asia-Pasifik, serta membuka peluang untuk menghadirkan layanan penerbangan jarak jauh ke Eropa di masa depan. Ketua Vietjet, Nguyen Thi Phuong Thao, menyatakan tekadnya untuk menjadikan Vietnam sebagai pusat penerbangan regional yang mencakup transportasi penumpang, layanan teknis, logistik, pelatihan, penelitian, rantai pasokan global, dan infrastruktur penerbangan. Vietjet akan terus membangun armada yang kuat dan modern untuk mencapai tujuan tersebut. "Kesepakatan yang terjalin dengan Airbus bukan sekadar kontrak komersial, tetapi juga merupakan tonggak penting yang menandai awal dari babak baru dalam perjalanan Vietjet, yang mencakup ekspansi global, pertumbuhan yang berkelanjutan, konektivitas yang lebih luas, serta pengembangan ekosistem penerbangan yang didorong oleh ambisi dan transformasi," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Minggu (22/6/2025). Sementara itu, EVP Penjualan Airbus untuk Bisnis Pesawat Komersial, Benoît de Saint-Exupéry, menambahkan bahwa kesepakatan terbaru ini terjadi beberapa minggu setelah Vietjet melakukan pemesanan tambahan untuk pesawat berbadan lebar A330neo. Dengan memanfaatkan A321neo dan A330neo, Vietjet dapat secara strategis memperluas jaringannya sekaligus menyesuaikan kapasitas layanan dengan efisien di seluruh rute. "Keduanya juga memberikan keunggulan dalam hal keseragaman teknis, yang merupakan ciri khas dari armada modern Airbus," ujarnya. A321neo adalah varian terbesar dari keluarga A320neo milik Airbus, yang menjadi salah satu pesawat terlaris di dunia dengan jangkauan dan performa yang sangat baik. Berkat mesin generasi terbaru dan sayap Sharklets, pesawat ini mampu mengurangi kebisingan hingga 50 persen serta menghasilkan efisiensi bahan bakar dan penurunan emisi CO? lebih dari 20 persen dibandingkan dengan pesawat lorong tunggal generasi sebelumnya. Selain itu, A321neo juga memberikan pengalaman penerbangan yang lebih nyaman dengan kabin lorong tunggal terluas di kelasnya. Sama seperti semua pesawat Airbus yang sedang diproduksi, A321 dirancang untuk dapat beroperasi dengan campuran bahan bakar berkelanjutan (SAF) hingga 50 persen, dengan target operasional SAF mencapai 100 persen pada tahun 2030. Selain itu, Vietjet juga meningkatkan kapasitas penerbangan jarak jauhnya dengan memesan 40 mesin Rolls-Royce Trent 7000 tambahan sebagai kelanjutan dari kesepakatan yang diumumkan pada Singapore Airshow tahun lalu. Trent 7000 adalah mesin terbaru dalam keluarga Rolls-Royce Trent yang dirancang khusus untuk Airbus A330neo. Dengan lebih dari tiga juta jam terbang, mesin ini telah menunjukkan keunggulannya dalam hal keandalan, efisiensi, dan performa. Perawatan mesin akan dilakukan melalui layanan komprehensif Rolls-Royce TotalCare, yang memanfaatkan sistem pemantauan kesehatan mutakhir untuk memastikan ketersediaan armada yang optimal dan kinerja jangka panjang yang konsisten. Vietjet saat ini mengoperasikan armada modern yang terdiri dari lebih dari 120 pesawat generasi terbaru yang hemat bahan bakar, serta memiliki lebih dari 400 pesawat tambahan yang akan segera dipesan. Seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang, Vietjet secara aktif memperluas jaringan penerbangan global sambil mempercepat modernisasi armadanya melalui berbagai kemitraan strategis berskala internasional.